Kamis, 29 Desember 2011

Pesawat Terbesar di Dunia Bakal Menuju Orbit


WASHINGTON - Setelah sukses mengembangkan dan meluncurkan SpaceShipOne, pesawat komersial pertama yang mampu melesat sampai ke sub-orbit bumi pada 2004, taipan bisnis Paul Gardner Allen, 58, belum merasa puas. Selasa waktu setempat (13/12) atau kemarin WIB (14/12), pria yang tercatat sebagai co-founder raksasa komputer dunia Microsoft Corp. bersama Bill Gates itu kembali memperkenalkan pesawat canggih yang dirancang untuk bisa mengorbit ke luar angkasa.

Pesawat berukuran raksasa buatan Stratolaunch Systems, perusahaan baru yang didirikan Allen, tersebut dilengkapi dengan mesin jet dari enam pesawat Boeing 747. Tidak hanya berukuran jumbo (raksasa), pesawat masa depan itu juga nantinya mampu meluncurkan dan melontarkan roket di tengah penerbangannya.

"Pesawat ini nantinya juga akan menjadi pesawat terbesar di dunia yang mampu mengangkut roket SpaceX dan juga armada lain, seperti satelit," ungkap Allen dalam jumpa pers.

Rencananya, pesawat tersebut akan menjalani uji terbang pertama pada 2015 mendatang. Bos dan pendiri Vulcan Inc. (perusahaan yang menangani seluruh bisnis serta kegiatan sosial atau amal Allen) tersebut berharap kelak pesawat impiannya itu akan mampu mengantarkan dan membawa manusia ke orbit bumi.

"Sejak era John Glenn, Amerika tak bisa menerbangkan astronotnya sendiri ke luar angkasa. Tapi, hari ini industri luar angkasa kita mengalami perubahan radikal," tegasnya. Sebagai informasi, Glenn yang dimaksud Allen merupakan pilot dan astronot pertama AS yang terbang ke orbit bumi. Dia juga astronot ketiga AS yang terbang ke angkasa luar.

Allen yakin, pesawat modern yang masih dalam tahap perakitan itu akan menjadi pesawat komersial pertama yang mampu melakukan penerbangan orbital (mengelilingi orbit atau permukaan bumi). Pria yang tercatat sebagai orang terkaya ke-57 di dunia tahun ini (dengan total kekayaan USD 13 miliar atau sekitar Rp 117,9 triliun) tersebut lantas menambahkan, pesawat buatan Stratolaunch Systems itu jauh lebih fleksibel dibanding peluncur roket permanen yang melekat di atas permukaan tanah. Sebab, pesawat itu bisa meluncurkan roket dari angkasa.

Selain fleksibel, pesawat yang bisa difungsikan untuk mengangkut penumpang dan kargo tersebut juga efektif. Khususnya, untuk mengirimkan kargo atau mengantarkan manusia ke Stasiun Internasional Luar Angkasa (ISS). "Pesawat ini jelas akan mempertahankan posisi Amerika sebagai pemimpin dalam eksplorasi luar angkasa, dan juga memberikan peluang pada generasi muda supaya bisa lebih banyak berpetualang," papar Allen.

Sayangnya, taipan yang juga dikenal sebagai dermawan itu menolak menyebutkan biaya yang harus dia keluarkan untuk mewujudkan ambisinya tersebut. "Jauh lebih banyak atau besar daripada biaya pembuatan SpaceShipOne," jawabnya soal proyek barunya tersebut. Konon, pada 2004 Allen menghabiskan dana sekitar USD 25 juta (sekitar Rp 226,8 miliar) untuk menciptakan SpaceShipOne.

Dalam mega proyek barunya kali ini, Allen kembali bekerja sama dengan dan menggandeng Burt Rutan yang juga terlibat dalam pembuatan SpaceShipOne. Saat ini, pesawat yang konon punya rentang sayap (jarak dari ujung satu sayap ke ujung sayap lainnya) sepanjang lapangan bola tersebut berada di sebuah hangar di Gurun Mojave, sebelah tenggara California. "Segera setelah kami menemukan tempat yang cukup besar untuk membuatnya, kami akan langsung merakit badan pesawat," terang Rutan.

Karena ukurannya yang ekstra besar, pesawat tersebut bakal membutuhkan landasan khusus untuk lepas landas. Setidaknya, landasan (runway) tersebut harus memiliki panjang sekitar 3.650 meter (3,65 kilometer). "Kualifikasi itu hanya bisa dipenuhi pesawat terbesar atau pangkalan udara milik militer," tambah Rutan yang juga insinyur luar angkasa tersebut.

Rencana Allen dan Rutan untuk menciptakan pesawat dengan berat kotor 544.000 kilogram (544 ton) tersebut mendapat reaksi positif dari Mike Griffin. Mantan pejabat NASA yang kini menjabat sebagai salah seorang petinggi Stratolaunch Systems itu yakin bahwa pesawat canggih tersebut bakal membuat AS kembali berjaya di angkasa luar. "(Pesawat) ini terobosan yang luar biasa bagi industri luar angkasa," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar